Dahsyatnya Sabar
Orangtua Sekolah.id -- Menelusuri rasa dalam jiwa, dimana rasa itu ada pada setiap manusia. Rasa yang paling utama dalam segala kebaikan ialah sabar, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an Surat Fushilat ayat 35 yang artinya
"Dan sifat- sifat yang baik itu) tidak akan dianugrahkan kecuali kepada orang - orang yang sabar dan tidak dianugrahkan kecuali kepada orang - orang yang mempunyai keberuntungan yang besar".
Membahas tentang sabar, Saya teringat tentang sirah nabi pada Perang Uhud dan Perang Hunain. Pada Perang Uhud pasukan muslim terdiri dari 1000 pasukan sedangkan pasukan Quraisy berjumlah 3000 pasukan. Pada awal peperangan pasukan muslim membuat pasukan musuh banyak terbunuh dan melarikan diri hingga akhirnya pasukan muslim lengah, diantara mereka banyak yang mengambil harta rampasan perang (ghonimah). Kejadian itu yang lalu membuat barisan pasukan muslim terpecah belah padahal Nabi Muhammad sebelumnya sudah berpesan "... Lindungi barisan belakang..."
Disaat pasukan muslim lengah, sang Panglima Perang Abdullah bin Jubair mengingatkan pesan Rasulullah ini namun mereka menjawab
"... peperangan sudah usai dan tidak perlu menetap diposisi semula..."
Pada saat itulah, pasukan musuh menyerang pasukan muslim hingga akhirnya pasukan musuh yang menang. Berkaitan dengan peristiwa tersebut turunlah sebuah ayat
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan jangan (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang - orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang - orang yang beriman. Jika kamu mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itu pun mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami gilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan supaya Allah membedakan orang - orang yang beriman (dengan orang - orang yang kafir), dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya syuhada. Allah tiada menyukai orang yang dzalim. Dan agar Allah membersihkan orang - orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang yang kafir. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang - orang yang berjihad di antaramu dan belum nyata orang - orang yang sabar?" ( QS;Ali 'imron: 139 - 142).
Adapun dalam Perang Hunain, jumlah tentara musuh mencapai 20.000 hingga 30.000 pasukan sementara tentara muslim hanya 12.000 pasukan. Awalnya pada peperangan ini pasukan muslim berhasil mendesak pasukan musuh hingga mereka terpojok dan melarikan diri. Oleh karenanya prajurit muslimpun lengah dan sibuk mengumpulkan ghonimah, tiba - tiba pasukan musuh menyerang dan menjadikan kesatuan prajurit muslim tercerai berai. Lalu terdengar kabar bahwa Nabi telah gugur, padahal sebenarnya itu hanyalah kabar bohong belaka. Ini yang membuat pasukan muslim makin putus asa hingga Rasulullah pun menyuruh Al Abbas yang memiliki suara keras untuk memberitahu bahwa beliau masih hidup hingga prajurit muslim yang mundur langsung kembali lagi dan bertambah banyak. Pada akhirnya kaum muslim memperoleh kemenangan. Berkenaan dengan perang hunain Allah menurunkan ayat dalam Surat At-taubah:
"Sungguh, Allah telah menolong kamu (mukminin) di banyak medan perang, dan (ingatlah) Perang Hunain, ketika jumlahmu yang besar itu membanggakan kamu, tetapi (jumlah yang banyak itu) sama sekali tidak berguna bagimu, dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu berbalik ke belakang dan lari tunggang-langgang" (QS Attaubah ;25)
Menilik dua peperangan yang sudah dikisahkan tadi, bahwa pasukan yang begitu banyak jumlahnya tidak akan bisa dikalahkan kecuali oleh sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan individu dari masing-masing prajurit. Dengan keimanan, kekuatan jiwa, ketulusan dan pengorbanan dan kesabaran yang luar biasa maka kemenangan baru bisa diraih di depan mata. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa kemenangan tidak diraih dengan jumlah prajurit dan kualitas persenjataan, tetapi dengan sesuatu yang memenuhi jiwa prajurit. Gambaran nyata pada dua perang tersebut adalah bahwasannya pasukan muslim terkecoh dengan ghonimah, dan ini yang membuat mereka tidak bersabar. Andai saja pada perang Uhud semua pasukan muslim bisa menahan diri dan tetap bersabar, mungkin kemenangan adalah hal yang ada dalam genggaman. Dan pada perang Hunain andai saja semua pasukan muslim bisa bersabar maka akan jauh lebih mudah untuk mendapatkan kemenangan dengan lebih sedikit pasukan yang gugur di medan perang. Ketahuilah karena Allah senantiasa bersama orang - orang yang sabar sebagaimana Allah menegaskan dalam Q.S Al Baqarah ayat 249 yang artinya
"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Allah beserta orang - orang yang sabar".
Masyaallah betapa dahsyatnya sabar itu menjadi kekuatan yang amat sangat berpengaruh pada setiap jiwa manusia. Laeli Tejal
Tidak ada komentar