Ayahku Idolaku
orangtuasekolah.id--"Ibu, aku ingin ganti ayah. Aku ingin ayah seperti Mas Al," imbuh seorang anak dengan segala kepolosannya kepada sang ibu.
Fenomena di atas bukanlah terjadi di dalam sinetron, tetapi ada dalam kehidupan nyata kita. Dimana seorang anak lebih mengidolakan sosok seorang artis dibanding dengan sosok ayahnya sendiri. Hal ini terkesan sepele, tapi akan berdampak pada perkembangan anak kelak.
Apabila kita mengkaji ulang asal mula anak mengidolakan artis yang terlalu berlebih seperti contoh kasus di atas, maka hal itu biasanya dimulai dari lingkungan rumah, tempat sang anak tumbuh dan berkembang sehari-hari. Berikut adalah dua faktor penyebabnya:
1. Tontonan
Selama ini stasiun televisi telah menyajikan beragam acara dari mulai berita negeri hingga selebriti. Tak jarang, seorang ibu bahkan mengajak anaknya untuk turut menikmati sinetron yang tentu saja bukan tontonan yang cocok untuk anak seusianya.
Selanjutnya, setelah menonton si ibu yang terpikat dengan ketampanan si aktor kemudian memuji-mujinya di depan sang anak. Nah, jika hal itu rutin dilakukan, apalagi dengan sikap (pujian) yang semakin berlebihan, maka besar kemungkinan sang anak juga akan dengan mudah mengikuti jejak ibunya tersebut.
2. Pujian istri pada suami
Terkadang seorang istri lupa memuji suaminya, padahal hal itu penting dilakukan agar sang anak melihat kelebihan ayahnya. Misalkan ketika suami akan pergi kerja, maka kita ucapkan, "MashaAllah rajin sekali ayah ini, semoga lancar rezekinya." Ucapan ringan ini akan mendoktrin anak bahwa ayahnya rajin bekerja. Kelak dia pun harus rajin bekerja.
Atau ketika si ayah berpakaian rapi, pujilah tentang kerapian dan ketampanannya. Meskipun si ayah tak setampan para aktor, tetapi memuji ketampanan suami sangatlah penting agar si anak paham bahwa tampan bukan hanya lahiriyah saja tetapi tampan yang muncul dari batinnya juga.
Hal di atas tentunya akan membantu anak pada penilaian positif dari figur seorang ayah. Hindarilah menjelek-jelekkan atau membicarakan kekurangan si ayah di depan anak, karena hal ini akan mengganggu ikatan batin anak terhadap ayahnya.
Yuk, para ibu mulailah dengan memuji suami di depan buah hati. Dengan begitu, kita turut membantu anak kita untuk menjadikan ayahnya sebagai idolanya. <Iecha 13>
Tidak ada komentar